Jumat, 12 November 2010

Martin Luther (1483 – 1546) dan Sejarah

Salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam bidang historiografi abad pertengahan di Eropa ialah Marthin Luther, seorang reformis dari gereja katolik yang sangat berpengaruh. Hingga saat ini pengaruh pemikiran dari Martin Luther dapat dirasakan, yaitu munculnya gereja protestan di berbagai belahan penjuru dunia.

Latar Belakang
Marthin Luther lahir dengan dari pasangan Hans Luder dan Margerethe. Ia lahir di Eisleben, Jerman, pada tanggal 10 November 1483. Kemudian keesokan harinya ia dibaptis bertepatan dengan hari Santo Martin. Ayahnya ialah seorang pekerja tambang, sedangkan ibunya seorang pedagang. Marthin Luther juga mempunyai beberapa saudara laki-laki dan perempuan, yang paling dekat dengan Marthin ialah Jacob.
Ayahnya yang mempunyai ambisi untuk menjadikan Marthin sebagai seorang pengacara akhirnya mengirimkannya untuk belajar di sekolah latin di Mansfeld. Pelajaran yang paling difokuskan dalam sekolah tersebut ialah Trivium, yaitu menyangkut tentang tata bahasa, retorikan serta logika dari ilmu pengetahuan. Pada tahun 1501 Marthin telah berumur 17 Tahun,dan atas permintaan ayahnya, iapun melanjutkan sekolahnya di universitas Erfurt untuk mempelajari perundang-undangan atau sekolah hukum. Setahun kemudian ia lulus dengan gelar sarjana filsafat. Ia segera melanjutkan kembali untuk mengambil gelar magisternya di sekolah hukum pada tahun 1505. 

Kemudian tanpa disadarinya ada suatu peristiwa yang mengubah jalan hidupnya, pada suatu hari ada sebuah badai petir yang menyambar didekatnya, Luther sangat ketakutan sehingga tanpa sadar ia memohon, “ tolonglah santa ana!, saya akan menjadi biarawan!” akhirnya Lutherpun selamat dan dalam waktu yang cukup singkat iapun meninggalkan sekolah hukumnnya, dan masuk menjadi biarawan di biara Saint Agustinian. Mengetahui hal tersbut ayahnya sangat marah, namun Luther tetap melanjutkan kehidupannya sebagai biarawan.

Setelah menjadi biarawan Martin Luther mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Ia pun melakukan berbagai macam perbuatan baik, seperti puasa, berdoa selama berjam-jam, menolong orang, menyiksa dirinyam, mengakui semua dosa-dosanya dan mengunjungi makam para santo. Semakin ia berusaha dekat dengan Tuhannya, maka ia merasa semakin mengetahui akan keberadaannya yang penuh dosa. Kekuatiran Martin yang terlalu berlebihan membuat atasannya menyuruh Martin untuk mengembangkan karirnya sebagai akademisi.
Pada tahun 1507 Martin ditasbihkan menjadi imam, Pada 1508 ia mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, ia "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkat menjadi Doktor dalam Kitab Suci .

Pemikiran Reformasi Martin Luther

Untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan bahan-bahan yang diajarkan untuk kuliah, mengharuskan Martin Luther mengkaji alkitab lebih mendalam. Karena terpengaruh seruan humanisme ad fontes “kembali kepada sumbernya”, maka luther kembali mempelajari lebih mendalam alkitab dan birokrasi gereja. Sehingga kata kebenaran dan penyesalan tidak lagi asing dalam benaknya, selain itu kedua kata tersebut mendapatkan makna baru bagi Luther, sehingga iapun menjadi yakin bahwa selama ini gereja telah keliru tentang doktrin pembenaran hanya melalui iman semata. Luther akhirnya mulai mengajarkan bahwa keselamatan ialah anugerah dari Tuhan semata, yang diberikan melalui perantara kristus yang akhirnya diterima melalui iman. Dalam artikelnya ia juga menjelaskan bahwa konsep keadailan ialah sebagai berikut: 

Jesus Christ, our God and Lord, died for our sins and was raised again for our justification (Romans 3:24-25). He alone is the Lamb of God who takes away the sins of the world (John 1:29), and God has laid on Him the iniquity of us all (Isaiah 53:6). All have sinned and are justified freely, without their own works and merits, by His grace, through the redemption that is in Christ Jesus, in His blood (Romans 3:23-25). This is necessary to believe. This cannot be otherwise acquired or grasped by any work, law or merit. Therefore, it is clear and certain that this faith alone justifies us ... Nothing of this article can be yielded or surrendered, even though heaven and earth and everything else falls (Mark 13:31) 

Selain itu Luther juga mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya antara Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara keseluruhan, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci . Luther juga melihat adanya kegagalan untuk membedakan Hukum Taurat dan Injil, yang semestinya kedua hukum tersebut berfungsi sebagai sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada masanya, dan akhirnya menyebabkan munculnya berbagai kesalahan teologis yang mendasar, dan berakibat terhadap berbagai kebijakan gereja yang menurutnya juga tidak sesuai dengan alkitab. Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma timbul setingkat demi setingkat. Di tahun 1510 dia melakukan lawatan ke Roma. Sampai di situ dia terbengong-bengong kaget bukan kepalang menyaksikan pemborosan dan kemewahan duniawi para pendeta gereja Katolik. Titik ketidakpuasan tersebut akhirnya tercapai ketika pada tahun 1516 sampai dengan tahun 1517, ketika Johann Tetzel seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari Mainz, untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini. Ia menganjurkan kepada para pembeli idulgensia : "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" . Dengan cara ini akhirnya kepausan memperoleh dana untuk merenovasi basilica St. Petrus di Roma.

Idulgensia sendiri merupakan sebuah surat penghapusan sebagian atau seluruhnya dari penghukuman sementara orang-orang yang memiliki dosa, setelah adanya absolusi (pernyataan penghapusan dosa dari imam setempat). Sebenarnya praktek idulgnsia ini telah lama terjadi, namun praktek ini akhirnya telah disalahgunakan oleh oknum-oknum gereja. Kesalahan tersebut ialah bahwa idulgensia dapat diperjualbelikan secara bebas kepada masayrarakat umum, kesalahan besar inilah yang menyebabkan Martin Luther melakukan kritik terhadap gereja katolik Roma. Luther segera membuat 95 dalil yang yang secara teologis menentang adanya praktk tersebut, akan tetapi Luther tidak menentang kewenangan Paus untuk mengeluarkan Idulgensia. Tesis atau dalil tersebut akhirnya ditempelkan Martin Luther di gereja kasti Wittenberg. 95 tesis yang ditulis dengan bahasa latin dengan cepat diterjemahkan kedalam bahasa Jerman, karena pada waktu itu telah ditemukan mesin cetak, maka dalam 2 minggu pertama, tesis tersebut telah tersebar ke seluruh Jerman, dan dalam kurun waktu kurun 2 bulan tesis tersebut telah tersebar hampir keseluruh penjuru Eropa.

Akibat tesis yang ditulis Martin Luther tersebut maka kewibawaan Paus jatuh hampir diseluruh masyarakat Eropa, maka untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan tersebut Paus Leo X akhirnya memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), sesuai dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, untuk menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus karena berbeda pendapat dengan bula kepausan. Karena itu ia menyatakan Luther sebagai penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan daripadanya yang dianggap sebagai ajaran sesat. Walaupun Paus telah mengutus seorang penasehat untuk memperingatkannya, akan tetapi usaha Paus seakan sia-sia karena Luther tetap bertahan terhadap pendiriannya, sehingga muncullah suatu konflik antara Luther dengan gereja Katolik Roma.
Karena ingin tetap memelihara hubungan baik dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir untuk menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sehingga sebuah konferensi dengan pejabat-pejabat tinggi kepausan diadakan, konferensi ini diselenggarakan atas inisiatif Karl von Miltitz, konferensi tersebut diadakan di Altenburg pada Januari 1519, dalam konferensi tersebut akhirnya Luther sepakat untuk berdiam diri selama lawan-lawannya pun berdiam diri juga .
Pada awalnya Luther percaya bahwa dia akan dapat memperbaharui Gereja Katolik Roma dari dalam, dengan dalil-dalilnya. Akan tetapi Paus menganggap pendapatnya sesat dan membahayakan kedudukan Gereja Katolik Roma, sehingga akhirnya Paus menghukum Martin Luther dengan cara mengucilkannya (ekskomunikasi) dari Gereja Katolik Roma, dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada Oktober 1520 Luther membakar ijazahnya di depan khalayak umum dan menunjukkan kesungguhan serta tekadnya bahwa dia tidak akan taat kepada Gereja Katolik Roma, kecuali Gereja Katolik Roma mau mentaati pemikirannya, bahwa harus diadakan suatu reformasi terhadap gereja Katolik Roma, sehingga Gereja Katolik Roma tidak lagi menyesatkan umatnya.


Pada tanggal 22 Januari 1521 Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms. Dalam sidang ini merupakan peluang terakhir Luther untuk mengakui bahwa apa yang diajarkannya adalah salah. Namun Luther tetap bersikukuh untuk mempertahankan ajarannya. Selepas persidangan Diet, Luther dinyatakan sebagai orang buangan oleh Diet, sehingga orang-orang Jerman dilarang untuk memberinya makanan atau tempat tinggal dan membolehkan siapa saja untuk membunuh Martin Luther tanpa diberikan hukuman bagi orang yang membunuhnya. Dengan bantuan rekannya, Luther akhirnya dibawa secara diam-diam oleh penunggang kuda bertopeng, dan iapun dibawa ketempat tinggal yang baru, yaitu kastil Wartburg, berdekatan dengan Erfurt. Selama berada dalam kastil tersebut, ia menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Kemudian dia juga menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Jerman.
Pada tanggal 13 Juni 1525 luther menikahi seorang biarawati yang bernama Katharina von Bora. Setelah menikah Luther dikarunia enam orang anak. Pernikahan Martin Luther membuktikan pemebrontakannya terhadap Gereja Katolik Roma, karena pada waktu itu biarawan dilarang menikah. Dengan segera pernikahan Luther akhirnya menjadi inspirasi bagi para pendeta atau biarawan yang memang sependapat dengannya, untuk melakukan prosesi pernikahan juga. Selama tahun 1531 hingga 1546 kesehatan Martin Luther semakin memburuk, hal ini disebabkan kelelahan yang dideritanya akibat perlawanannya terhadap gereja Katolik Roma. Akhirnya pada tanggal 18 Februari 1546 Martin Luther menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Kesimpulan

Martin Luther merupakan seorang yang sangat berpengaruh pada Zaman pertengahan di Eropa. Hasil pemikirannya yang berupa reformasi dalam Gereja Katolik Roma, telah menimbulkan suatau kegoncangan yang luar biasa hebat pada masyarakat Eropa pada masa itu. Ajaran yang ditawarkan Martin Luther akhirnya menyebabkan perpecahan dalam tubuh gereja Katolik Roma, sehingga muncullah sekte Kristen yang baru, yang disebut Kristen Protestan.
Selain itu Konsekuensi penting dari gerakan Pembaharuan ini adalah menyebar luasnya bentrokan agama bersenjata yang segera menyusul. Beberapa contoh dari perang agama (misalnya Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman yang bermula tahun 1618 dan baru berakhir tahun 1648) sungguh-sungguh suatu peperangan berdarah yang menelan banyak korban. Bahkan selain bentrok senjata, pertentangan politik antara Katolik dan Protestan memegang peranan penting di arena politik Eropa selama beberapa abad mendatang. Namun setelah beberapa abad setelah adanya kebebasan berpikir dalam agama yang dijamin oleh negara, maka orang-orang dapat merasa aman apabila memiliki suatau perbedaan dalam melihat suatu konsep yang telah ada.






Sumber Penulisan :

 http://www.educ.msu.edu/homepages/laurence/reformation/Luther/Luther.htm
 http://www.ctsfw.edu/etext/luther/
 http://www.ccel.org/l/luther/
 http://www.susanlynnpeterson.com/luther/home.html
 http://www.hfac.uh.edu/gbrown/philosophers/leibniz/BritannicaPages/Luther/Luther.html
 http://www.greatsite.com/timeline-english-bible-history/martin-luther.html
 http://mb-soft.com/believe/txc/luther.htm
 http://www.luther-zentrum.de/reformer/
 http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther

Tidak ada komentar:

Posting Komentar